SD Muhammadiyah Pakem merupakan salah satu dari 10 sekolah pilot Program Pojok Numerasi di Daerah Istimewa Yogyakarta yang diinisiasi oleh SEAQIM (SEAMEO QITEP in Mathematics). Sebagai salah satu sekolah binaan SEAQIM, SD Muhammadiyah Pakem berkesempatan mendapat kunjungan dari Institut Pendidikan Guru Malaysia (IPGM) Darulaman. Kunjungan dilaksanakan pada Jumat, 21 November 2024. Kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat praktik pembelajaran STEM (Sains, Teknologi, Engineering, and Mathematics) di sekolah.

Kunjungan ini dihadiri oleh 27 mahasiswa, 9 dosen serta Tim SEAQIM. Kegiatan berlangsung mulai pukul 08.30 hingga pukul 11.30 WIB. Agenda kunjungan terdiri dari pembukaan dan sambutan, kunjungan kelas dan obeservasi, diskusi tentang pembelajaran STEM. Dalam acara pembukaan, Dr Hajah Ros Aliaya salah satu dosen dari IPGM Darulaman menyampaikan ucapan terima kasih kepada Cikgu Besar (Kepala Sekolah) SD Muhammadiyah Pakem atas sambutan hangatnya kepada seluruh peserta kunjungan. Bapak Warjono selaku Majelis Dikdasmen PCM Pakem menyampaikan bahwa kunjungan dari luar negeri ini merupakan kebanggaan bagi yayasan yang telah merintis pengembangan sekolah ini sejak 2003.

Setelah acara penyambutan dilanjutkan dengan kunjungan kelas untuk melihat praktik pembelajaran STEM di kelas. Kelas yang digunakan adalah kelas VI Abu Bakar 2 dan VI Abu Bakar 3. Praktik pembelajaran STEM di Kelas VI Abu Bakar 2 diampu oleh Ayunda Rachma Sulistyowati. Pembelajaran STEM di kelas VI Abu Bakar 2 adalah praktik membuat Hoop Glider. Hoop glider adalah semacam mainan pesawat dari kertas. Siswa diajak berpikir bagaimana mendesain dan membuat hoop glider yang dapat terbang dengan baik. Dalam kegiatan ini para mahasiswa tertarik dan turut membuat hoop glider.

Di kelas VI Abu Bakar 3, praktik pembelajaran STEM diampu oleh Ayunda Kamila Aniq. Pembelajaran STEM yang dilakukan adalah praktik membuat parasut. Parasut yang dibuat harus dapat membawa telur tanpa pecah. Dalam kegiatan ini siswa diajak berpikir bagaimana mendesain dan membuat parasut yang dapat melayang dan mendarat dengan baik.

Setelah melihat praktik pembelajaran STEM, acara dilanjutkan dengan sessi diskusi. Salah satu dosen IPGM berpendapat pembelajarannya sangat menarik. Beliau juga bertanya tentang bagaimana siswa dapat cepat focus di awal pembelajaran, antusiasme muridnya tinggi dan serta kelas terkondisikan dengan baik. Ayunda Rachma menanggapi bahwa selama ini guru berusaha menghadirkan pembelajaran yang bermakna, menyenangkan, dan menghargai siswa, sehingga siswapun menghargai guru. Guru berupaya memberi teladan kepada siswa. Selain itu, dilengkapi oleh Ayunda Fitri dan Ayunda Afit, bahwa guru berupaya membangun kepemilikan kelas melalui kesepakatan kelas.

Pada kegiatan membuat parasut, menurut mahasiswa dan dosen dari IPGM sudah menggunakan metode Project based learning. Siswa diminta berpikir bahan apa yang diperlukan dengan bahan sederhana, bereksperimen dalam menciptakan parasut dan mencoba mempraktikkannya dan mengevaluasi apa hasilnya.

Dalam sessi diskusi, salah satu dosen menanyakan tentang ide pembelajaran STEM. Ayunda Rachma menyampaikan bahwa bahwa ide untuk pembelajaran STEM diperoleh dari hasil pelatihan pembelajaran STEM yang diselenggarakan oleh SEAQIM. Selain itu ide-ide juga dapat diperoleh dari platform pembelajaran melalui internet.

Selain membahas tentang praktik pembelajaran STEM, pihak sekolah dan dosen IPGM saling bertukar informasi tentang bagaimana pelaksanaan pembelajaran di sekolah Malaysia dan di Indonesia.

Penulis: Ari Fitri Utami

Editor: Rachma Sulistyowati