Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) SD Muhammadiyah Pakem semester 1 Tahun Pelajaran 2024/2025 ini berjudul Warung hidup Kaya Manfaat. Warung Hidup artinya area penanaman sayur seakan warung dengan tanaman hidup berupa aneka sayuran. Kelas 2 memilih tanaman bawang merah, cabai, bawang putih dan daun bawang/loncang. Kelas 3 memilih menanam selediri, terung, loncang, dan sawi, sementara kelas 4 menanam tomat dan terung.

Tim wali kelas berusaha mempersiapkan perencanaan P5 ini dengan membuat modul ajar dan jadwal yang tertata. Praktik diawali dengan menanam menggunakan pot dan polybag dengan media tanam campuran kompos dan pupuk kandang siap pakai. Sebagian media tanam ini diproduksi sendiri dari komposter yang ada di sekolah.

Sumber: dokumen P5 Smupa

Benih bawang merah memakai bawang merah yang ada di dapur, dengan memilih umbi yang memang garing dan tua. Ciri-cirinya yaitu warna umbi mengkilat dan padat dan yang telah ada calon akarnya. Selanjutnya potong bidang pucuk bawang merah sedikit saja. Pot ditaruh di tempat yang teduh setelah tumbuh, mulai diperkenalkan dengan cahaya matahari. Untuk benih loncang pun dibawa dari rumah dengan memotong bagian daun yang hijau. Sementara untuk  bibit sayuran lain dibeli dari toko bibit terdekat.

Sumber: dokumen Adiwiyata smupa

Dengan memanfaatkan instalasi hidroponik sekolah yang terbengkalai, tim pengembang inovasi Adiwiyata, Rakanda Masruri me-remake instalasi tersebut menjadi aquaponik dengan memanfaatkan air kolam ikan yang ada sebagai nutrisi alami. Selain aquaponik yang melibatkan siswa kelas 3 dan 4, tim P5 kelas 2 merencanakan menanam kangkung dengan teknik hidroponik sederhana sistem wick atau sumbu.

Cara Hidroponik Sederhana Dengan Sistem Wick/Sumbu

Tanaman hidroponik adalah teknik budidaya tanaman buah, sayur, dan bunga dengan memanfaatkan air dan tidak menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Metode hidroponik sangat dianjurkan untuk jenis tanaman sayuran daun seperti sawi, selada, kangkung, seledri, dan kemangi. Namun, bisa juga tanaman berbuah seperti tomat, kentang, cabai, timun, dsb.

Manfaat dari bertanam dengan hidroponik ini adalah:

  • Hemat tempat untuk bertanam. Dengan lahan sedikit, kita sudah dapat membuat penghijauan
  • Air akan dapat terus bersikulasi selama proses bertanam dengan hidroponik dan ramah lingkungan karena dapat menekan potensi terjadinya polusi nutrisi tanaman
  • Dapat menjaga tanaman bebas dari gulma atau tumbuhan pengganggu lainnya.
  • Sangat cocok untuk perkotaan atau daerah urban.
  • Akan menghasilkan tanaman sayuran tumbuh dengan cepat dan dapat dipanen beberapa kali.
  • Menanamnya pun cukup mudah, bisa dilakukan di pekarangan. Wadahnya bisa menggunakan apapun yang bisa dijadikan pot, contohnya kaleng bekas dan botol bekas.
  • Menghasilkan jenis tanaman yang bebas dari hama dan penyakit.

Hidroponik terdiri dari beberapa macam. Teknik-teknik hidroponik yang umum digunakan antara lain: static solution culture atau kultur air statis, aeroponik, deep water culturewickbubleponics, dan bioponics.

Sebagai pemula, kelas 2 menggunakan teknik wick atau sistem sumbu karena teknik ini merupakan yang paling sederhana dari semua jenis teknik hidroponik. Beberapa alat dan bahan yang perlu disiapkan dalam menanam dengan metode hidroponik teknik wick adalah sebagai berikut.

  1. Botol minuman plastik bekas 1,5 liter- 2 liter, potong menjadi 2 bagian. Selain menghemat anggaran, menggunakan barang bekas dapat mengatasi sampah anorganik yang tidak terurai.
  2. Sumbu, bisa menggunakan sumbu kompor, kain flanel atau kain nilon.
  3. Media tanaman seperti: sekam bakar, cocopeat(serbuk kelapa), spons, arang, kerikil. serbuk kayu, rockwool. dan sebagainya). Pastikan media tanam cukup poros sehingga air dan nutrisi dapat diserap dengan baik oleh akar tanaman namun juga tetap kokoh dalam menopang tanaman hidroponik tersebut.
  4. Soldier atau benda lain untuk melubangi botol yang kita manfaatkan untuk lubang akar tanaman hidroponik nantinya.
  5. Gunting untuk memotong botol atau media lain sesuai kebutuhan.
  6. Larutan nutrisi hidroponik/pupuk hidroponik. Biasanya menggunakan nutrisi hidroponik AB mix yang dapat dibeli di toko pertanian terdekat. Kita dapat membuat sendiri larutan nutrisi Caranya dengan mencampurkan pupuk urea (kurang lebih 1000 gram), pupuk KCL (kurang lebih 1000 gram), pupuk NPK (kurang lebih 1000 gram) serta ditambah pupuk daun (merk gandasil/growmore 50 gram) campurkan dengan air sebanyak 20 liter. Dianjurkan untuk menggunakan air sumur atau air sungai.
  7. Benih tanaman kangkung dan sawi.

Sumber: sumberplastik.com

Tahapan-tahapan menanam hidroponik dengan sistem wick

Langkah-langkah menanam hidroponik dengan sistem wick sebagai berikut:

  1. Siapkan botol mineral bekas 1,5 liter-2 liter.
  2. Gunting/potong botol dengan gunting.
  3. Lubangi tutup botol dengan lubang diameter 1 cm menggunakan solder, pada lubang tengah lebih besar. bentuk dan takaran lubang disesuaikan dengan pot yang tersedia
  1. Buat lubang udara untuk bagian samping botol dengan diameter -/+ 1 cm. Lubang udara dibuat sedikit lebih rendah di bawah tempat dasar pot. (Lihat skema)

Sumber: https://bbppkupang.bppsdmp.pertanian.go.id

  1. Siapkan sumbu berupa kain flanel dengan lebar 2-3 cm, atau kain nylon dengan lebar 2-3 cm atau sumbu kompor. Sekolah menggunakan kain nylon dari kaos bekas. Kain ini sebagai sarana untuk menyalurkan air nutrisi dari bawah botol ke tanaman.
  2. Pasang tutup botol dan sumbu. Isi nutrisi hidroponik pada botol di bagian bawah.
  3. Isi botol atas dengan media tanam. Sekolah memilih menggunakan media arang.

Setelah mengikuti kegiatan P5 ini diharapkan siswa-siswi SD Muhammadiyah Pakem mampu memahami cara pemanfaatan lahan terbatas dengan hidroponik menggunakan teknik wick atau sistem sumbu. Teknik ini sangat mudah dan sederhana untuk direalisasikan karena sumbunya akan mengalirkan nutrisi ke seluruh bagian tanaman. menjaga dan membudidayakan tumbuhan bawang merah hidroponik sebenarnya tidaklah susah. Aktivitas wajib yang tidak dapat ditinggalkan dalam budidaya hidroponik yaitu menentukan keperluan zat makanan terus tercukupi dan memelihara air nutrisi terus terjaga.

Editor: Putri Kumala Rahmawati